Demonstrasi besar-besaran yang digelar pada 4 November 2016, berujung pada kerusuhan. Menteri Agama ( Menag ) akhirnya buka suara meminta aparat kepolisian untuk memproses para provokator menurut hukum yang berlaku. Ada 25 yang ditangkap dalam aksi demo di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat, dan di Penjaringan Jakarta Utara.
"Mudah-mudahan aparat penegak hukum kita bisa mendalami dan menangkap siapa yang melakukan hal-hal itu,"ujar Lukman di Car Free Day, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (6/11/2016)
Awalnya unjuk rasa yang digelar itu berjalan damai, sampai pada akhirnya terjadi bentrok antara pendemo dan Aparat TNI-Polri setelah magrib.
Sama juga halnya dengan unjuk rasa yang terjadi di Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Usai Isya, unjuk rasa juga berakhir ricuh. Para demonstran menyerang aparat keamanan dan melakukan penjarahan minimarket.
"Secara keseluruhan kita melihat sejak awal sampai magrib aksi itu tak ada kerusuhan atau hal yang mengusik dan mengganggu," ujar Lukman.
Sedikitnya 160 demonstran dan 87 personel TNI-Polri mengalami luka akibat kejadian itu. Mereka sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.
Sedikitnya ada 10 orang demonstran yang diamankan karena diduga sebagai provokator terjadinya kericuhan.
Di lain tempat, kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Ratusan orang menyerang petugas kepolisian. Mereka bahkan melakukan perusakan fasilitas dan sejumlah toko serta menjarah minimarket.
Terkait kericuhan ini, polisi kemudian mengamankan 15 orang yang diduga menjadi provokator dan penjarah. Ke 13 dari mereka ditetapkan sebagai tersangka.
Belum ada tanggapan untuk "Menteri Agama Buka Suara Terkait Kericuhan yang Terjadi Saat Demo 4 November"
Post a Comment