"Seorang pendukung Trump berusaha membuka hijab saya... Ini bukan lagi lelucon, semua orang yang bukan kulit putih sudah menjadi target. Berhati-hatilah," tulis seorang wanita asal Albuquerque, negara bagian New Mexico, melalui akun Twitternya, @Palestixian, Kamis (10/11/2016).
Netizen lain, Sarah A. Harvard, di akun Twitternya, @amyharvard_ menceritakan peristiwa yang dialami salah satu saudara perempuan temannya yang beragama Islam di Universitas Illinois (UIUC). "Belum 24 jam. Saudara perempuan teman saya, yang merupakan seorang muslim, ditodong dengan pisau oleh pendukung Trump ketika berada di bus kampus UIUC," tulisnya.
Hal yang lebih mengerikan dialami oleh mahasiswi Universitas Louisiana di Lafayette yang dicegat oleh dua pendukung Trump, salah satunya mengenakan topi berwarna putih bertuliskan "Trump", lalu dipukul menggunakan benda metal dan dicuri dompetnya.
Kejadian brutal itu dilaporkan oleh Shaun King, penulis peristiwa hukum senior di New York Daily News, melalui akun Twitternya, @ShaunKing.
"Korban mengatakan pelaku memukulnya dengan benda metal hingga membuatnya terjatuh. Mereka terus memukulinya ketika terbaring di tanah sambil mengeluarkan kata-kata cabul," kata pihak universitas dalam pernyataannya.
Seorang wanita yang dikira imigran asal Meksiko pun tak luput dari kebrutalan pendukung Trump, yang mengatakan tak sabar menerima "perintah" dari presiden ke-45 AS untuk memperkosa para pendatang. Trump pernah menyebut imigran Meksiko sebagai pemerkosa ketika kampanye.
"Hari ini, saya dilecehkan oleh pria kulit putih tua yang mengira saya orang Meksiko. 'Saya tak sabar menunggu perintah dari Trump untuk memperkosa orang-orangmu dan mengirimmu kembali melewati tembok besar yang akan kami bangun. Pergilah ke neraka, wet back,'" kisah Rhio Oracion melalui Facebook. Wet back adalah kata-kata hinaan bagi imigran ilegal asal Meksiko yang tinggal di AS.
Tak berhenti sampai di situ, pria itu juga menyiramkan segelas air yang sedang dipegangnya ke wajah korban dan mengacungkan jari tengah, lalu pergi. Hal itu membuat korban sangat ketakutan dan menangis.
"Saya tak pernah merasa setakut ini menjadi seorang wanita sekaligus minoritas," tandasnya. (Dicky)
Belum ada tanggapan untuk "Pendukung Donald Trump Mulai Serang Muslim AS"
Post a Comment