Jakarta,-Tersangka kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tetap terlihat tenang walaupun terancam dihukum. Dia tetap yakin akan menang dalam Pilkada 2017 mendatang.
Banyak pihak mendesak agar kasus ini segera dituntaskan. Gelombang unjuk rasa besar terjadi pada 4 November lalu. Gabungan organisasi masyarakat (Ormas) Islam menuntut satu, Ahok harus dinyatakan bersalah karena menyinggung Surah Al Maidah ayat 51.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun sempat memberi perhatian dalam kasus tersebut. SBY mengatakan, setiap unjuk rasa pasti ada pemicunya. Jika tidak diakomodir sampai kapan pun aksi itu akan terus terjadi.
"Barangkali karena mereka merasa diprotes itu tuntutannya tidak didengar. Kalau tuntutannya tidak didengar, sampai lebaran kuda pun bakal ada unjuk rasa," kata SBY.
Rupanya ucapan Presiden keenam soal lebaran kuda menyinggung Ahok. Pernyataan tersebut disampaikan Ahok saat dirinya tengah memberikan tanggapan terhadap keluhan warga.
Warga bernama Erna menyampaikan keinginannya agar Pemprov DKI Jakarta segera menyediakan pelayanan kesehatan tersebut. Mantan bupati Belitung Timur itu menerangkan, awalnya berniat membangun Rumah Sakit Sumber Waras, namun belum terealisasi karena ada yang mempermasalahkan.
"Yang pasti bukan lebaran kuda ya," katanya di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/11).
Kemudian, mantan politisi Gerindra ini mempertanyakan, kenapa ada pihak yang menyebut lebaran kuda tapi tak diproses hukum. "Itu lebaran Islam, apa itu tidak menghina agama? Masa lebaran, disebut lebaran kuda. Kalau Ahok yang ngomong, langsung demo lagi," imbuh Ahok.
Puluhan pendukung memenuhi Rumah Lembang tertawa mendengar pernyataan tersebut. Tapi, Ahok langsung mengklarifikasi bahwa istilah lebaran kuda bukan datang darinya.
"Aku tidak pernah ngomong lebaran kuda ya, yang ngomong 'pak prihatin', bukan saya ngomong ya. Ini saya dapat dari yang suka ngomong, 'saya prihatin'," sindir Ahok disambut tawa.
Sebelumnya, meski diterpa masalah serius Ahok tak ingin seolah menjadi orang terzalimi terkait kasus tersebut. "Saya bukan orang yang selalu bilang saya prihatin, saya terzalimi, tidak," kata Ahok di kediamannya, Pluit, Jakarta Utara, Kamis (10/11).
Menurutnya, cara-cara seperti itu hanya akan merugikan. Dia menilai lakon seperti itu tak ubahnya orang yang minta dikasihani.
"Saya bukan orang model begitu. Saya enggak suka mainin lakon terzalimi. Saya apa adanya aja. Saya enggak pernah suka seolah terzalimi dan dikasihani," jelasnya.
Ditambahkannya, penolakan gencar terhadap dirinya adalah hal wajar. Sehingga kurang tepat jika penolakan tersebut tidak dimanfaatkan untuk meraih dukungan publik.
"Kita bernegara enggak ada istilah dikasihani. Kita bicara bagaimana membangun bata dinding rumah Pancasila dengan segala konsekuensi," tutupnya.
Belum ada tanggapan untuk "Sindiran Ahok Untuk SBY"
Post a Comment