"Kalau engkau bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis. Ibaratnya, satu peluru bisa menembus satu kepala, satu tulisan bisa menembus ribuan kepala," ujar Sahrir, Departemen Humas Badan Kerohanian Islam (BKI), Surabaya sepadan kutipan Imam Ghozali pentingnya menjadi penulis.
Ya,benar, tutur mahasiswa Fakultas kedokteran hewan ini menjelaskan, sebuah tulisan tidak terikat oleh ruang dan waktu. Selama tulisan masih ada, selama itu pula kebenaran akan tetap ada.
“Mari belajar menulis tentang dirimu, agamamu, lingkunganmu, dan hidupmu,” terangnya dalam pers release terkait acara Moslem Jurnalism Class, Jum'at, (18/11/2016) di Ruang Candika Bangsal Pancasila, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Moslem Jurnalism Class merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk melaksanakan program kerja Departemen Humas dalam bidang Jurnalistik dengan menghadirkan pembicara Andre Rahmatullah, Anggota Penulis Muda Nusantara (PENA) Jawa Timur, juga kepala biro Jawa Timur kabar1.net.
Helatan yang diadakan merupakan wadah bagi para muslim lainnya untuk bisa menulis dari berbagai macam tulisan guna menginspirasi orang lain. Pasalnya, berdakwah tidak hanya melalui keterampilan berbicara saja. Para muslim bisa berdakwah melalui keterampilan menulis untuk semua umat islam.
Mahasiswa asal Kendari, Sulawesi Tenggara ini memaparkan tujuan kegiatan, yakni sebagai ajang menumbuhkan bakat dan minat mahasiswa muslim dalam menulis. Selain itu, untuk melatih kreativitas mahasiswa, juga menumbuhkan rasa cinta menulis sebagai tradisi intelektual muslim.
“Semoga rekan-rekan yang belum bisa mengekspresikan idenya dalam bentuk tulisan. Harapan besar usai mengikuti Jurnalism Class mampu menuangkan idenya secara tertulis,” harap lelaki kelahiran Pasampang, 04 Juli 1994.
Teruntuk UWKS, sapaan kampus yang pernah menyabet Juara 3 futsal Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Cup 2011, Andre Rahmatullah, selaku pemandu mengungkapkan kebathilan background media massa sekarang.
“Memberitakan sebuah fitnah, memutar balikkan fakta, memanipulasi data, memperbesar kebathilan, dan meredupkan kebaikan. Itulah kejahatan media massa sekarang,” ucap pria kelahiran Mojokerto, Jawa Timur ini.
Tidak banyak jurnalis muslim yang memiliki kesadaran akan hal itu. Mereka lebih nyaman dengan dunia maya. Justru Negara baratlah (bukankah kita yang sebagi konsumen, sedang negara barat penciptanya. Dan berdasar informasi yang aku tahu, misal di negara jepang yang ahli IT justru memiliki kebijakan membatasi penggunaan IT) yang menguasai media massa, seperti facebook, televise, dan lain-lain, lanjutnya menimpali.
Kesempatan emas bagi generasi muslim. Belajar menulis, belajar berkarya, dan belajar memaknai waktu. Untuk itu, Yuk join dan dapatkan Ilmu yang bermanfaat, Snack, Stiker dan Sertifikat. Contact Person: 081341649777(Sahrir) 089654437394(Bella) .
Belum ada tanggapan untuk "Tumbuhkan Generasi Muslim Melek Aksara, UWKS Gelar Moslem Jurnalism Class"
Post a Comment